Minggu, 15 Maret 2009

Kunci Zuhud....

Aku tahu .….... rezeky ku tak mungkin diambil orang lain,

Karenanya hatiku tenang …………….

Aku tahu ……… amal-amalku tak mungkin dilakukan orang lain,

Maka aku sibukkan diriku untuk beramal …………

Aku tahu ……. Allah selalu melihatku,


karenanya aku malu bila Allah mendapatiku melakukan maksiat …………

Aku tahu …….. kematian menantiku,

Maka kupersiapkan bekal untuk berjumpa dengan Rabbku.

Hiasi Dirimu dengan Malu....

Semoga Allah Ta’ala senantiasa merahmatimu,saudariku…

Malu...

demikianlah nama sebuah sifat yang sangat lekat ketika kita berbicara tentang wanita. Maka beruntunglah engkau saudariku ketika Allah menciptakanmu dengan sifat malu yang ada pada dirimu! Karena apa? Hal ini tidak lain karena malu adalah bagian dari iman.

Dari Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah melewati seorang Anshar yang sedang menasehati saudaranya karena sangat pemalu, maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Biarkan dia karena rasa malu adalah bagian dari Iman.” (HR. Bukhari Muslim)

Hakikat rasa malu itu adalah sebuah akhlak yang memotivasi diri untuk meninggalkan hal-hal yang buruk dan membentengi diri dari kecerobohan dalam memberikan hak kepada yang berhak menerimanya. Seorang muslimah akan menjauhkan dirinya dari larangan Allah dan selalu menaati Allah disebabkan rasa malunya kepada Allah yang telah memberikan kebaikan padanya yang tidak terhitung.

Perintah yang Dibawa oleh Setiap Nabi...

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,“Sesungguhnya di antara yang didapat manusia dari kalimat kenabian terdahulu ialah: Jika engkau tidak malu, berbuatlah sekehendakmu.” (HR. Bukhari)

Yang dimaksud dengan “kalimat kenabian terdahulu” ialah bahwa rasa malu merupakan akhlaq yang terpuji dan dipandang baik, selalu diperintahkan oleh setiap nabi dan tidak pernah dihapuskan dari syari’at para nabi sejak dahulu.Dalam hadits ini disebutkan, “Jika engkau tidak malu, maka berbuatlah sesukamu.”
Kalimat ini mengandung 3 pengertian, yaitu:
1. Berupa perintah: Jika perbuatan tersebut tidak mendatangkan rasa malu, maka lakukanlah. Karena perbuatan yang membuat rasa malu jika diketahui orang lain adalah perbuatan dosa.
2.Berupa ancaman dan peringatan keras: Silahkan kamu melakukan apa yang kamu suka, karena azab sedang menanti orang yang tidak memiliki rasa malu. Berbuat sesuka hati, tidak peduli dengan orang lain.
3.Berupa berita: Lakukan saja perbuatan buruk yang kamu tidak malu untuk melakukannya.

Malu? Siapa yang punya?.....

Sifat malu ada dua macam, yaitu:
1. Malu yang merupakan watak asli manusia
Sifat malu jenis ini telah menjadi fitrah dan watak asli dari seseorang. Allah menganugerahkan sifat malu seperti ini kepada siapa saja yang dikehendaki-Nya. Memiliki sifat malu seperti ini adalah nikmat yang besar, karena sifat malu tidak akan memunculkan kecuali perbuatan yang baik bagi hamba-hamba-Nya.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, dari Imran Ibn Hushain radhiyallahu’anhu: “Rasa malu itu tidak mendatangkan kecuali kebaikan.” (HR. Bukhari Muslim)
2. Malu yang diupayakan (dengan mempelajari syari’at)Al-Qurthubi berkata, “Malu yang diupayakan inilah yang oleh Allah jadikan bagian dari keimanan. Malu jenis inilah yang dituntut, bukan malu karena watak atau tabiat. Jika seorang hamba dicabut rasa malunya, baik malu karena tabiat atau yang diupayakan, maka dia sudah tidak lagi memiliki pencegah yang dapat menyelamatkannya dari perbuatan jelek dan maksiat, sehingga jadilah dia setan yang terkutuk yang berjalan di muka bumi dalam wujud manusia.”

Hati-Hati terhadap Malu yang Tercela...

Saudariku, ketahuilah bahwa ada malu yang disebut malu tercela, yaitu malu yang menjadikan pelakunya mengabaikan hak-hak Allah Ta’ala sehingga akhirnya dia beribadah kepada Allah dengan kebodohan. Di antara malu yang tercela adalah malu bertanya masalah agama, tidak menunaikan hak-hak secara sempurna, tidak memenuhi hak yang menjadi tanggung jawabnya, termasuk hak kaum muslimin.Nah, saudariku, kini engkau tahu! Meskipun malu adalah tabiat dasar seorang wanita, sifat ini tidak boleh menghalangimu untuk berbuat kebaikan. Berlomba-lombalah dalam berbuat kebaikan sampai engkau menjadi wanita yang paling mulia di sisi Allah! Wallahu a’lam.

Cinta Itu...

cinta itu...banyak orang bilang bahwa cinta itu butuh pengorbanan
bahwa cinta itu butuh pembuktian
cinta itu rasa yang paling unik dalam diri manusia
tidak ada yang tahu kapan cinta itu datang dan kapan cinta itu pergi
bahkan terkadang kita tidak pernah tahu apakah ini yang dinamakan cintasampai kita tersadar saat disebut nama dia
dada kita terasa berdesir tak karuan kita begitu tertarik setiap ada yang menceritakannya begitu bersemangat menceritakan kebaikan2nya
ada rasa cemburu bergejolak saat ada orang lain mencintainya
bahkan patah hati kala cinta bertepuk sebelah tangan

cinta yang seperti ini kurasa saat aku menginjakkan kakiku di SMU
sebetulnya rasa seperti itu sudah ada saat ku masih bau kencur
tapi belum mendalam seperti saat seragam abu2 melekat ditubuhku
ya ...

cinta memang begitu indah
tapi kata seorang teman
kadang cinta itu mengecewakan

tapi aku harus bersyukur
sampai kini tak dikecewakan
bukan karena aku kege-eran
tapi begitulah kenyataannya
dan betul rasa cinta itu butuh pengorbanan

cinta itu memang benar abstrak
bahkan rasa itu semakin kuat
meski tak bersua meski tak berjumpa

aku katakan pada temanku
saat hidayah itu datang
saat aku berkumpul dengan orang2 sholeh dan sholehah itu
cinta itu makin kuat

ingin rasanya menangis karena rindu yang begitu hebat
kukatakan lagi pada temanku itu
bahwa cinta yang ini beda
cinta ini tak pernah mengecewakan

ingin semakin kubesarkan rasa cinta ini
sebesar rasa cinta Ali sampai rela menggantikan menjemput kematian
sebesar rasa cinta Abu Bakar , rela digigit demi yang dicintai tenang
sebesar rasa cinta Mush'ab bin Umair , yang rela memasang badan
agar yang dicintai tak terluka pada perang uhud

saat mush'ab memegang arroya sebagai pemimpin perang
saat alliwa menunggu arroya pulang dengan kemenangan
mushab yang baik , begitu ia dijuluki
rela kedua tangannya terpotong

cinta itu cinta pada engkau ya Rasul Alloh
Kekasih Alloh
teladan tiada tara , pribadi yang luar biasa
guru terbaik sepanjang masa
Muhammad SAW ..